sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Daftar BUMN Penerima PMN 2023-2024, Terbesar Hutama Karya

Economics editor Suparjo Ramalan
21/09/2023 13:34 WIB
Pemerintah akan memberikan suntikan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2023-2024 kepada sejumlah BUMN. Paling besar diterima Hutama Karya.
Ini Daftar BUMN Penerima PMN 2023-2024, Terbesar Hutama Karya. (Foto: MNC Media)
Ini Daftar BUMN Penerima PMN 2023-2024, Terbesar Hutama Karya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah akan memberikan suntikan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2023-2024 kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mayoritas penerima dana segar itu bergerak di sektor konstruksi.

Secara rinci, perusahaan pelat merah penerima PMN terdiri dari berbagai sektor bisnis, baik konstruksi, asuransi, kelistrikan, transportasi laut, pelayanan navigasi penerbangan, pangan, pertahanan, hingga aviasi dan pariwisata. 

Saat ini, proses pembahasan dan pendalaman masih dilakukan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Meski demikian, pemerintah dan lembaga legislatif telah menyepakati nilai PMN dari sebagian perseroan. 

Adapun Daftar BUMN Penerima PMN Tahun Anggaran 2023-2024:


PT PLN (Persero)

PMN yang akan diterima PLN mencapai Rp5,86 triliun untuk Tahun Anggaran 2024. Nilai itu lebih kecil dari usulan awal Kementerian BUMN yakni Rp10 triliun.

Anggaran tersebut sudah disepakati Komisi VI DPR RI dan akan digunakan untuk program listrik desa (lisdes). 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya menargetkan rasio desa berlistrik mencapai 96,19 persen pada tahun depan. Target tersebut bisa terealisasi, bila perseroan disuntik PMN sebesar Rp5,86 triliun. Hingga saat ini rasio desa berlistrik di seluruh Indonesia sudah mencapai 93,68 persen dan ditargetkan mencapai 96,19 persen pada 2024. 

“Untuk itu PLN ini kemarin dalam rapat RDP antara Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI pada 14 September (2023), PLN diusulkan mendapatkan PMN Tahun Anggara 2024 sebesar Rp5,86 triliun, ini berasal dari cadangan investasi yang telah ditetapkan dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2024,” ujar Darmawan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI, ditulis Kamis (21/9/2023).

Holding BUMN  Pangan

PMN Tahun Anggaran 2024 untuk Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp832 miliar. Jumlah ini telah disepakati DPR dan digunakan untuk menjalankan penugasan pemerintah dengan memperkuat ekosistem dan ketahanan pangan nasional. 

Berdasarkan rapat terbatas (ratas), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perusahaan pelat merah di sektor pangan untuk melakukan investasi yang bersifat memperpanjang umur simpan komoditas. Salah satunya, membangun infrastruktur pangan berupa cold storage. Dari permintaan Kepala Negara, ID FOOD lalu berencana melakukan revitalisasi sejumlah pabrik gula di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Barat (Jabar). 

Alasan lain dari aksi revitalisasi pabrik gula di Jawa Timur dan Jawa Barat adalah untuk mempercepat realisasi swasembada gula nasional. Hal ini berdasarkan amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023.

Karena itu, urgensi pemberian PMN 2024 perlu dilakukan lantaran perseroan memiliki keterbatasan anggaran untuk mendanai sejumlah penugasan pemerintah. Kendala keuangan itu disebabkan adanya perbaikan fundamental bisnis dan restrukturisasi. 

PT Wijaya Karya Tbk

Komisi VI DPR RI menyetujui pemberian PMN Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp6 triliun untuk Wijaya Karya atau WIKA. PMN tersebut digunakan untuk penguatan permodalan hingga menunjang kebutuhan modal kerja pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). 

PT Hutama Karya (Persero)

Pada tahun ini Hutama Karya mengajukan PMN tunai senilai Rp28,9 triliun. Dana segar itu akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Sementara itu, PMN 2024 yang diajukan perseroan mencapai Rp18,6 triliun. 

Dari jumlah PMN 2024, perusahaan akan mengalokasikan untuk pembangunan sejumlah ruas Tol Trans Sumatera sebesar Rp6,1 triliun. Sedangkan Rp12,5 triliun di antaranya digunakan untuk membangun dua ruas tol milik PT Waskita Karya Tbk, yakni Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi), dan Tol Kayu Agung - Palembang-Betung (Kapal Betung). 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement