sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Kata Pengusaha Mamin soal Pembatasan Gula Garam Lemak pada Produk Pangan

Economics editor Tangguh Yudha
02/09/2024 18:30 WIB
Gapmmi menegaskan, pembatasan gula, garam, dan lemak (GGL) pada produk pangan tidak efektif dalam mengurangi risiko gangguan kesehatan masyarakat.
Ini Kata Pengusaha Mamin soal Pembatasan Gula Garam Lemak pada Produk Pangan. (Foto MNC Media)
Ini Kata Pengusaha Mamin soal Pembatasan Gula Garam Lemak pada Produk Pangan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) menegaskan, pembatasan gula, garam, dan lemak (GGL) pada produk pangan tidak efektif dalam mengurangi risiko gangguan kesehatan masyarakat.

Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman mengatakan, kondisi gangguan kesehatan tidak berasal dari kekurangan atau kelebihan mengonsumsi jenis pangan tertentu. Sehingga, aturan tersebut tidak akan efektif menurunkan angka penyakit.

"Faktor risiko penyakit tak menular (PTM) yang dikedepankan pemerintah sebagai tujuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 tahun 2024 ini disebabkan oleh banyak faktor yang meliputi gaya hidup, kurangnya aktivitas fisik, kurangnya asupan cairan ke dalam tubuh, pengelolaan stres serta pola konsumsi makanan dan minuman sehari-hari yang tidak seimbang," kata Adhi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Sehingga, Adhi menuturkan, menentukan batas maksimal gula, garam, lemak dalam produk pangan olahan saja, tentu tidak akan efektif menurunkan angka penyakit tidak menular. Hal ini dikarenakan konsumsi gula, garam, lemak masyarakat, hanya sebagian kecil yang dikontribusikan oleh produk pangan olahan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement