Menurut Syaiful, penggunaan chemical ini tentunya bisa direplikasikan di lapangan migas lainnya. Keberhasilan pengaplikasian PHR 24 untuk kebutuhan teknologi EOR di lapangan eksisting tentunya diharapkan dapat meningkatkan tambahan produksi yang signifikan.
"Melalui ekspansi ini, selain meningkatkan produksi lifting, diharapkan ke depan dapat menekan impor bahan dari PHR 24 dan komponen bisa diproduksi di dalam negeri," kata Syaiful.
Surfactant PHR 24 merupakan salah satu komponen penting dalam proses EOR yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi pengangkatan minyak dari sumur tua.
Kehadiran produk ini menjadi dukungan nyata perusahaan terhadap kebutuhan industri hulu migas dalam negeri, khususnya di wilayah operasional Pertamina.
(NIA DEVIYANA)