Menurut Dwi, capaian investasi akan ada peningkatan di 2024 sekitar 15 persen dari realisasi 2023 yang disebut lebih baik dari peningkatan investasi global sebesar 5 persen.
"Saat ini posisi outlook 2025 kalau itu USD15,7 miliar masih inline dari posisi target kita di long term planning kita," kata Dwi.
Berdasarkan catatan SKK Migas, investasi pada 2023 terkendala pengeboran sumur pengembangan karena safety stand down, ketersediaan rig dan tenaga kerja serta banjir di lokasi.
Dwi memproyeksi realisasi investasi di akhir tahun ini hanya tercapai 89 persen atau sebesar USD15,7 miliar. Artinya, di bawah target yang dipatok yakni USD17,7 miliar.