sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investasi RI Tembus Rp307 Triliun di Kuartal III, PMA Cetak Rekor Sejarah

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
24/10/2022 11:37 WIB
BKPM mencatat realisasi investasi Indonesia mencapai Rp307,8 triliun pada kuartal III dan PMA terbesar sepanjang sejarah.
Investasi RI Tembus Rp307 Triliun di Kuartal III, PMA Cetak Rekor Sejarah. (Foto: MNC Media).
Investasi RI Tembus Rp307 Triliun di Kuartal III, PMA Cetak Rekor Sejarah. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi pada kuartal III-2022 mencapai Rp307,8 trilliun.

Bahlil menjelaskan, angka tersebut naik sebesar 1,9% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun jika dibanding tahun sebelumnya naik sebesar 42,1%. 

Adapun realisasi investasi pada kuartal III-2022 tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 325.575 orang. 

"Data ini betul-betul lewat online berdasarkan OSS berbasis UU Ciptaker," kata Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi Kuartal III-2022, Senin (24/10/2022).

Dari nilai realisasi investasi sebesar Rp307 triliun, sebesar 54,9% atau sebesar Rp168,9 triliun adalah Penanaman Modal Asing (PMA), sedangkan Rp138,9 triliun atau sebesar 45,1% adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Jika dibanding dengan kuartal sebelumnya, realisasi PMDN terkoreksi -0,05%, namun secara tahunan tumbuh 22,5%. Untuk PMA secara Quartal to Quartal (QoQ) tumbuh 3,5%, secara year on year (yoy) tumbuh 63,6% .

"Pertumbuhan PMA ini terbesar sepanjang sejarah. Jadi luar biasa sekali, kita bisa tumbuh 63,6%. Saya sejak masuk di BKPM rasanya belum ditemukan (pertumbuhan yang lebih besar)," sambung Bahlil.

Adapun sebaran invetasi, mayoritas berada di luar pulau Jawa sebesar 54,0% atau setara Rp166,3 triliun, nilai tersebut tumbuh sebesar 47,9%. Selanjutnya untuk realisasi di pulau Jawa sebesar Rp141,5 triliun atau setara 46,0% atau masih tumbuh secara year on year sebesar Rp35,8%.

"Sektornya kita lihat, sektor pertama industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Kedua transportasi dan telekomunikasi; ketiga kawasan perkantoran; keempat adalah pertambangan kelima adalah listrik dan gas," pungkasnya.

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement