Aip menambahkan, turunnya produksi kedelai lokal lantaran mekanisme penanamannya di Indonesia masih kurang baik dalam hal kapasitasnya. Tidak seperti di Brazil yang sudah menggunakan mekasnisme yang lebih baik dari Indonesia.
Padahal, kata Aip, produksi kedelai lokal memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai impor.
"Sehingga bisa produksi antara 1 juta ton ke atas. Contohnya tahu sumedang yang menggunakan kedelai lokal itu jauh lebih enak," ujarnya.
"Jadi kalo Indonesia bisa produksi 1 juta ton ke atas, kami siap membeli kedelai lokal. Namun dengan harga yang tidak seperti kemarin yang Rp10.000 ke atas," tambah Aip.
Oleh sebab itu, Aip mendorong pemerintah Indonesia untuk dapat belajar dari sistem penanaman yang ada di Brazil. Hal itu bertujuan agar produksi kedelai lokal bisa jauh lebih banyak produksinya.