IDXChannel - Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar nomer dua dunia di bawah Thailand. Namun, petani karet tengah dalam kondisi merana karena karet alam dunia terus turun ke level terendahnya.
Harga karet mulai turun sejak 2011. Saat itu harga karet alam mencapai USD5,4 per kilogram. Namun, saat ini berada di level USD1,4 per kilogram.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan penurunan harga karet dunia sangat menekan kesejahteraan petani sebagai penghasil karet alam. Sebab, 88% areal perkebunan karet adalah milik petani rakyat.
"Begitu pula industri pengolahan hasil perkebunan karet yang mengandalkan pasar luar negeri turut terkena dampak turunnya harga tersebut sehingga mengakibatkan anjloknya perolehan devisa nasional di sektor ini," Kata Putu melalui keterangan tertulis, Kamis (15/12/2022).
Putu menjelaskan penurunan harga karet terjadi karena ada perubahan dari segi supply dan demand. Di mana kondisi supply (suplai) lebih banyak dari pada demand (permintaan).
"Kalo kita lihat supply dan demand. Supply karet sampai saat ini melebihi permintaan. Karena banyak produk karet tapi untuk karet alamnya tidak banyak. Contohnya ban, banyak yang sekarang gunakan karet sintetis," terang dia.