Inflasi pada November 2025 tercatat melambat menjadi 2,72 persen (year-on-year/yoy), lebih rendah dari posisi Oktober (2,86 persen yoy).
Perbaikan ini didukung oleh meredanya tekanan pada komponen Volatile Food (VF), yang turun ke 5,48 persen (yoy) dari 6,59 persen (yoy). Penurunan ini berkat langkah stabilisasi harga pangan, yang membuat harga komoditas seperti beras, cabai merah, dan daging ayam mulai menurun.
Sementara itu, inflasi inti bergerak stabil di level 2,36 persen (yoy), menunjukkan daya beli masyarakat yang terjaga. Pemerintah terus mengantisipasi gejolak harga pangan akibat masuknya musim hujan melalui operasi pasar, penguatan stok, dan intervensi harga, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
(kunthi fahmar sandy)