Suwandi menjelaskan, pihaknya juga tengah gencar mempersiapkan percepatan tanam di tengah El Nino. Dia memaparkan, setidaknya ada sembilan aksi guna merealisasikan hal tersebut.
Di antaranya gerakan kejar tanam, meningkatkan IP (red indek pertanaman) dan provitas, berdasarkan mapping wilayah kekeringan. Kemudian perluasan areal tanam padi bagi kabupaten potensial ditanam saat musim kering dengan saprodi, pompa dan sumur, juga benih sebagai kompensasi terkena dan puso iklim ekstrem, wilayah pasang surut, rawa lebak, lahan kosong, dan lainnya.
“Kami juga mengusung pertanian presisi: skala ekonomi, polygon dashboard TIK, saprodi tepat, alsin hulu-hilir, drone, ramah lingkungan, efisiensi biaya input melalui pemanfaatan pupuk organik, hayati, pestisida nabati, elisitor biosaka, Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR) dan lainnya,” pungkas Suwandi.
(YNA)