sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kasus Suntik Vaksin Kosong di Medan, DPR Minta Ditindak Hukum Jika Terbukti Disengaja

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
24/01/2022 09:26 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta memproses hukum apabila menemukan ada unsur kesengajaan terkait suntik vaksin kosong di Medan.
Kasus Suntik Vaksin Kosong di Medan, DPR Minta Ditindak Hukum Jika Terbukti Disengaja (Dok.MNC Media)
Kasus Suntik Vaksin Kosong di Medan, DPR Minta Ditindak Hukum Jika Terbukti Disengaja (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Charles Honoris meminta aparat penegak hukum untuk memproses hukum apabila menemukan ada unsur kesengajaan terkait suntikan vaksinasi Covid-19 kosong di Medan Sumatera Utara yang viral di media sosial.

"Kita menghormati tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19. Namun kami menyayangkan ada kasus tenaga kesehatan yang melakukan suntik kosong seperti di Pluit (Jakarta Utara) dan yang terbaru ada di Medan Sumatera Utara," ujar Charles Honoris, Senin (24/1/2022).

Ia meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki lebih lanjut motif dari tenaga kesehatan (Dokter berinisial G) yang melakukan penyuntikan kosong saat pelaksanaan kegiatan vaksinasi Covid-19 usia 6-11 tahun di salah satu sekolah swasta di Kota Medan tersebut.

"Kita minta polisi menyelidiki Dokter G. Saya menonton video itu berulang kali. Kalau ada unsur kesengajaan maka harus ditindak tegas. Karena saat ini merupakan situasi tidak normal. Ini masih di masa pandemi Covid-19. Kalau ada yang menyebutkan suntik kosong tidak membahayakan, itu memberikan rasa aman palsu dan dapat membahayakan orang disekitarnya," tutur Charles Honoris.

Ia menyebutkan proses hukum terhadap oknum tenaga kesehatan yang melakukan suntikan kosong perlu dilakukan untuk memberikan efek jera.

"Dalam video di tempat yang sama itu saya lihat bukan satu orang saja. Saya melihat ada kejanggalan. Ini baru satu atau dua kejadian yang terekam, tapi bagaimana di luar sana (mungkin ada lebih banyak kasus suntik kosong yang tidak terdeteksi). Harus ada proses pidana dari penegak hukum. PB IDI harus memastikan anggotanya menjalankan kode etik dengan baik. Harus ada efek jera karena ini perihal keamanan publik," pungkas Charles Honoris.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, video seorang anak sekolah dasar yang disuntik dengan vaksin kosong viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan video vaksinasi kosong itu direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin Medan Labuhan pada Senin, 17 Januari 2022 lalu. Kegiatan vaksinasi itu digelar oleh Polsek Medan Labuhan Polres Labuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung. 

Saat proses vaksinasi, orang tua siswa berinisial K merekam putrinya inisial O (11) saat sedang divaksin. Setelah tiba di rumah, K memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut ke keluarganya. Video itu kemudian viral di media sosial. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement