Sementara itu, Bambang Brodjonegoro mengatakan tidak hanya sistem transportasi terintegrasi, juga membahas pentingnya sistem transportasi yang cerdas dan berkelanjutan untuk mendukung misi global ramah lingkungan.
Ia menekankan urbanisasi seringkali menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca dari transportasi, sehingga perlu sinkronisasi pengembangan transportasi melalui penerapan teknologi yang efisien.
"Kemajuan digital saat ini, memungkinkan sistem transportasi dapat dikelola lebih baik, agar terciptanya sistem transportasi yang cerdas dan berkelanjutan. Ini menjadi salah satu bagian penting dari konsep Smart City," tuturnya.
(Febrina Ratna)