Itu lantaran produktivitas pabrikan pesawat menurun hingga pascapandemi, dan disusul oleh situasi konflik geopolitik.
"Ini terjadi hampir di seluruh dunia, memang jumlah armada menurun drastis, sempat jatuh mencapai 40 persen dibandingkan sebelum pandemi," ujarnya.
Adita mengatakan jumlah pesawat di Indonesia sebelum pandemi sekitar 700-800 pesawat. Setelah pandemi, atau setidaknya data terbaru pada 2024, jumlah pesawat di Indonesia baru menyentuh angka 450-500 armada.
"Demand yang sangat tinggi di penerbangan kurang bisa dicukupi dengan jumlah pesawat yang ada, meskipun aircraft saat ini mendorong produktivitas pesawat," kata Adita.
(Febrina Ratna)