“Dalam hal ini, basisnya adalah untuk membangun UIN Sunan Kalijaga,“ tambahnya.
Lebih lanjut dia menerangkan utang yang dipakai nanti akan digunakan dengan produktif demi menghasilkan sesuatu yang produktif. Pada saat nanti gedung telah terbangun dan menghasilkan lulusan yang pintar, maka akan membangun ekonomi Indonesia dan itu akan sangat bermanfaat.
Dalam pernyataannya, Suahasil mendukung penggunaan keuangan negara untuk pembangunan pendidikan. “Secara khusus, konstitusi kita memberi amanah 20% belanja negara harus untuk sektor pendidikan, ini kita lakukan secara bertanggung jawab untuk kebaikan bangsa dan negara kita,” tegasnya.
Pengalokasian SBSN Proyek di Yogyakarta, mulai dilaksanakan pada 2015 dengan total keseluruhan alokasi mencapai Rp2,6 triliun. Pembiayaan proyek melalui SBSN terus meningkat dari semula Rp10 miliar pada 2015 menjadi Rp430,6 miliar di 2022.
Sebagian besar alokasi SBSN merupakan proyek-proyek prioritas yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR, yaitu sebesar 37,15% sektor Transportasi pada Ditjen Perkeretaapian, 29,73% sektor Jalan dan Jembatan pada Ditjen Bina Marga, 15,43% sektor Sumber Daya Air pada Ditjen Sumber Daya Air, dan sisanya tersebar di sektor pendidikan dan riset, keagamaan, serta Hankam.