IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk memperbanyak penerbitan surat utang atau obligasi. Langkah ini diharapkan dapat memperluas pembiayaan perumahan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sejak 2018, SMF memiliki porsi pendanaan 25% untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau bersubsidi, sedangkan pemerintah sebesar 75%, dari total pembiayaan semula sebesar 90%.
"Kami sedang menggodok bagaimana 75% ini bisa kita turunkan lagi, sehingga porsi capital market-nya bisa lebih besar," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/2/2023).
Hingga akhir 2022, SMF telah menerbitkan 51 kali surat utang dengan jumlah Rp50,42 triliun. Angka ini terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp45,63 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.