sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian ESDM Tanggapi Kekhawatiran Harbour Energy Terkait Potensi Blok Andaman II

Economics editor Rizky Fauzan
26/09/2022 09:29 WIB
Harbour Energy mengkhawatirkan karakteristik dari reservoir sumur eksplorasi Timpan-1 yang meleset dari perkiraan awal perusahaan.
Kementerian ESDM Tanggapi Kekhawatiran Harbour Energy Terkait Potensi Blok Andaman II. Foto: MNC Media.
Kementerian ESDM Tanggapi Kekhawatiran Harbour Energy Terkait Potensi Blok Andaman II. Foto: MNC Media.

Direktur Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menyarankan pemerintah untuk mulai menyiapkan sejumlah paket insentif bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, bagian dari Harbour Energy Company, menyusul laporan ihwal karakteristik reservoir pada sumur eksplorasi Timpan-1 yang jauh dari harapan pengelola blok Andaman II tersebut.

Menurut Moshe, laporan terkait dengan kualitas reservoir yang berada di bawah ekspektasi Harbour Energy itu berpotensi untuk menambah keekonomian proyek blok migas yang digadang-gadang memiliki potensi sumber daya atau potential resources gas mencapai 6 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF).

“Kalau bebatuan terlalu rapat berarti produksi makin sulit, sulit itu sama dengan biaya yang akan lebih mahal harus ada teknologi fracturing kalau permeability-nya terlalu kecil,” kata Moshe saat dihubungi, Rabu (31/8/2022).

Kekhawatiran soal reservoir itu, kata Moshe, belakangan bakal mengoreksi kembali biaya yang perlu dialokasikan KKKS untuk melakukan kegiatan produksi pada blok tersebut. Kendati, sejumlah blok yang terletak di lepas pantai Aceh itu belakangan kembali mendorong kepercayaan investor pada potensi cadangan migas di Indonesia. (NIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement