Dengan demikian, GAPMMI optimis bisa bertahan hingga lebaran dan akan dievaluasi dengan realistis apakah masih bisa bertahan atau tidak. Jika tidak bisa dibendung, GAPMMI akan melakukan negosiasi dengan stakeholder untuk penyesuaian harga.
Untuk prospek pertumbuhan industri mamin di 2022, Adhi masih cukup optimis mencapai 5%. Bahkan kalau cukup baik bisa ke 7% meskipun ada tantangan dari bottom line yang mudah tergerus. Dari sisi bahan baku, GAPMMI mengaku saat ini masih sangat berat. Karena perbaikan digitalisasi diharap bisa membantu untuk dorong di hulu.
"Karena kalau menurut UU Cipta kerja pemerintah bertanggung jawab untuk ketersediaan bahan baku di hulu dan hilir," tegas Adhi. (TSA)