Namun, di bawah tekanan Amerika Serikat, Kenya mencabut larangannya terhadap impor pakaian bekas.
Diketahui, Kenya mempunyai ketergantungan yang tinggi pada African Growth and Opportunity (AGOA), yaitu perjanjian perdagangan regional antara Amerika Serikat dan sub-sahara Afrika.
Sekretaris Utama Perdagangan dan Industrialisasi Kenya Dr Chris Kiptoo mengatakan Kenya telah memutuskan untuk mematuhi AGOA ketimbang menerapkan pelarangan impor pakaian bekas.
Tanzania
Tak berbeda dengan Kenya, Tanzania yang semula melarang impor pakaian bekas juga kemudian membatalkan pelarangan tersebut.
Pemerintah Tanzania mengatakan, pakaian bekas melemahkan industri tekstil lokal serta melemahkan permintaan pakaian produksi lokal.