IDXChannel - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan kunci ketahanan pangan nasional berada di tangan para petani. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut ketahanan pangan nasional tidak boleh didasarkan pada komoditas impor.
"Jangan ketahanan pangan Indonesia itu didasarkan pada impor saja. Kuncinya ada di ada di bapak ibu semua, sedulur petani. Kalau dikaitkan dengan kondisi kurs hari ini, bagaimana dampaknya ke pangan nasional?" kata Arif dalam acara tanam jagung di Gunungkidul, Yogyakarta, seperti dikutip Selasa (2/7/2024).
Dia pun menegaskan semua pihak harus mendukung produksi dalam negeri, sehingga bisa penuhi kebutuhan domestic. Ini kesempatan kita sekarang produksi dalam negeri, karena harganya pasti bagus,” kata dia.
Arief turut mendorong Kementerian Pertanian (Kementerian) agar dapat memastikan dukungan terhadap petani, misalnya benih dan pupuk. Sementara pihaknya mempersiapkan di fase pasca panen seperti penyerapan oleh peternak unggas dan mobilisasi stok dari daerah surplus ke daerah yang defisit.
Ia menyebut, pernyataan Presiden Jokowi mengenai ancaman kekeringan dan dampaknya terhadap ketersediaan pangan harus dimitigasi sejak saat ini. Terlebih World Bank dalam publikasi ‘Indonesia Economic Prospects’ yang dirilis Juni ini menyebutkan inflasi dan harga pangan pokok seperti beras, daging ayam, dan telur sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim.
“Persiapan pangan kita hari ini perlu percepatan, perlu konsentrasi penuh, karena memang ada climate change. Untuk itu, kepada Bulog tugasnya adalah menyerap dengan harga yang baik, jadi tak boleh harga GKP di bawah Rp6.000 per kilo," ujar Arief.