IDXChannel - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, berkomitmen untuk tidak menambah alokasi APBN dalam pembiayaan proyek IKN. Meskipun, pendanaan dari investor sedang lesu.
Dia memperkirakan kebutuhan pembiayaan pembangunan IKN mencapai Rp466 triliun. Sekitar 80% akan dicari melalui pendanaan dari pelaku usaha, sedangkan 20% menggunakan kas negara.
"Nah, tadi 80% - 20% ini memang sudah pakem, kami ingin tetap ikuti itu sejauh mungkin, tapi tentu kami akan lihat dari waktu ke waktu bagaimana dinamika dari ekonomi regional dan global akan mewarnai itu," ujar Bambang dalam diskusi “IKN: Jembatan Kini dan Masa Depan” di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Bambang menjelaskan saat ini yang perlu dilakukan yaitu menjaga iklim investasi agar tetap stabil. Sehingga mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di IKN.
Penguatan iklim investasi tersebut juga diupayakan oleh Badan Otorita dengan memberikan berbagai macam insentif bagi para pelaku usaha dari luar dan dalam negeri.
"Tentu kita akan lihat bagaimana kita bisa memainkan insentif yang kita punya, kemudian memberikan beberapa keleluasaan bagi mereka untuk melakukan dan mencari sumber-sumber dana yang bisa mereka dapatkan," lanjut Bambang.
Adapun beberapa insentif fiskal yang sudah disiapkan oleh Pemerintah khusus untuk investor ke IKN seperti tax holiday bagi investor dengan nilai investasi lebih dari Rp10 miliar atau UMKM dan pajak gaji ditanggung pemerintah bagi seluruh pegawai yang berdomisili di IKN.