IDXChannel - PT Merpati Nusantara Airlines resmi dibubarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 8 tahun 2023 tentang pembubaran perusahaan perseroan (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines.
Sejarah Berdirinya Merpati Airlines
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 6 September 1962 dengan nama "PN Merpati Nusantara". Maskapai ini menyediakan layanan penerbangan regional.
Awalnya, Merpati hanya memiliki empat unit pesawat De Havilland Canada DHC-3 Otter dan dua unit pesawat Douglas DC-3 yang dihibahkan oleh TNI AU serta modal uang senilai Rp10 juta.
Penerbangan perdananya di 1963 yakni dari Jakarta ke Semarang, Tanjung Karang, dan Balikpapan.
Pemerintah merasa Merpati dapat melayani rute perintis secara mandiri. Alhasil, subsidi yang diberikan pun dikurangi.
Namun, pengurangan subsidi tersebut kemudian menimbulkan masalah keuangan. Sebab, penerbangan komersial Merpati belum dapat menutup biaya operasional dari penerbangan perintis.
Pemerintah lantas mengizinkan Merpati untuk membuka penerbangan jarak jauh, jarak menengah, dan jarak dekat. Sehingga, Merpati kemudian mulai mengoperasikan tujuh unit Douglas DC-3 untuk melayani bandara di Nusa Tenggara Timur yang ditinggalkan oleh Garuda. Pada 1970, Merpati mulai melayani penerbangan jarak jauh dan menengah.
Hingga akhirnya pada 1971, pemerintah Indonesia mengubah status perusahaan ini menjadi persero.
Merpati juga pernah menjalin perjanjian codeshare dengan sejumlah maskapai asing, seperti Japan Airlines, Qantas, Thai Airways International, Lufthansa, Olympic Airways, Trans Australia Airlines, dan China Airlines.
Pada 1972, Merpati mulai mengoperasikan dua unit Vickers Vanguard. Merpati lalu mulai terbang ke Kuala Lumpur dan Darwin.
Merpati kemudian juga mendapat dua unit Twin Otter dari Pemerintah Kanada. Sejak itu, mulai mengoperasikan pesawat terbang BAC-111 dan Boeing 707 untuk melayani penerbangan sewa internasional, antara lain dengan rute Denpasar-Manila dan Los Angeles-Denpasar hingga dihentikan pada 1979.
Pada 1978, pemerintah Indonesia menyerahkan semua saham Merpati ke Garuda Indonesia, dan nama perusahaan ini kemudian diubah menjadi "PT Merpati Nusantara Airlines".
Pada awal dekade 1990-an, Merpati mulai mengoperasikan sejumlah Fokker-100 dan B737-200, sehingga pada saat itu, Merpati mengoperasikan delapan tipe pesawat berbeda, yakni Fokker-100, B737-200, Fokker-28, BAe ATP, Fokker-27, CN-235, NC- 212, dan Twin Otter.
Merpati lalu mulai mengalami kesulitan keuangan, karena banyaknya tipe pesawat yang dioperasikan. Merpati akhirnya menutup 34 rute perintis di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi, yang biasanya diterbangi dengan NC-212, serta enam rute perintis lain di Papua, sehingga Merpati hanya melayani 28 rute perintis.