"Dari sisi okupansi, biasanya bisa di atas 50%, dengan banyak event cancel kadang di bawah 10-20%, beda sekali pada saat normal. Satu hari paling rendah di bawah 20%," ujar Nyoman saat ditemui di Kawasan Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan, penurunan okupansi itu disebabkan oleh dua hal utama. Pertama, masalah penutupan akses jalan yang dilakukan oleh PPKGBK terhadap kawasan hotel Sultan.
Sebelumnya Hotel Sultan punya lima akses masuk. Namun, pasca adanya sengketa ini, PPKGBK menutup empat akses pintu masuk, dan menyisakan satu akses masuk saja dari arah Jalan Jenderal Sudirman.
Sedangkan faktor kedua terkait banyaknya informasi yang beredar soal masalah sengketa ini. Sehingga, banyak masyarakat yang takut untuk menginap di Hotel Sultan, bahkan tidak sedikit masyarakat yang membatalkan booking-nya dan memilih refund.