"Mudah-mudahan kerja-sama ini bisa segera memberikan kontribusi positif untuk pengurangan emisi dan efek rumah kaca, serta memberikan support bagi program transisi energi Pemerintah," tutur Donny.
Saat ini SIG memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp).
Di mana dari kapasitas tersebut, sebanyak 541 MWp di antaranya adalah potensi di atas permukaan tanah (ground mounted) dan di atas permukaan air (floating) di sembilan lokasi, yaitu SIG Ghopo Tuban, PT Semen Gresik Pabrik Rembang, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, SBI Pabrik Narogong, SBI Pabrik Cilacap, SBI Pabrik Loknga, PT Semen Baturaja Tbk.
Pada tahap awal, rencana implementasi sebesar 5,4 MWp - 32 MWp per lokasi. Selebihnya kemudian akan dibangun proyek solar panel secara bertahap hingga tahun 2030.
Sementara, Darmawan menambahkan dorongan penggunaan energi bersih bukan semata karena Indonesia harus mematuhi kesepakatan internasional untuk menekan emisi, melainkan sudah menjadi keharusan untuk menuju Net Zero Emission pada 2060.