IDXChannel - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mendukung sekuritisasi di sektor perumahan. Namun, Indonesia harus menghadapi berbagai macam tantangan dalam mengimplementasikan konsep pembiayaan berkelanjutan tersebut.
"Pasarnya harus kita munculkan dengan lebih intens lagi," ujar Suahasil dalam Securitization Summit 2022 di Jakarta, Kamis(7/7/2022).
Dia menjelaskan perumahan adalah salah satu sektor yang mendapatkan pukulan yang cukup berat selama periode pandemi Covid-19 sehingga sektor ini menjadi salah satu sektor prioritas untuk segera dipulihkan. Terutama sektor perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Ini kita sediakan, dan dukungan pemerintah selama ini juga sangat luar biasa melalui berbagai macam cara. Pemerintah memberikan support kepada Tapera melalui fasilitas likuiditas pendanaan perumahan," tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan dukungan melalui PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Pemerintah pun turut memiliki BUMN yaitu Perumnas yang juga bekerja di sektor konstruksi dan perumahan serta Bank BTN.
"Saya ingin keempat alat pemerintah ini, alat negara, bekerja secara sinergi. Kita pastikan sinergi berlangsung antara seluruh alat negara untuk mendukung pemulihan sektor perumahan di Indonesia dan konek lebih lanjut dengan anggaran pemerintah yang disalurkan melalui Kementerian/Lembaga(K/L) dan juga pemerintah daerah," terang Suahasil.
Oleh sebab itu, sambung dia, salah satu hal yang harus didorong adalah sekuritisasi di pasar perumahan agar dapat mengurangi risiko maturity mismatch yang dapat terjadi dalam pembiayaan jangka panjang seperti sektor perumahan.
Sekuritisasi juga menciptakan nilai dengan mengurangi biaya perantara dan meningkatkan peluang untuk berbagi risiko dan diversifikasi risiko.
"Sekuritisasi juga dapat menciptakan sumber likuiditas baru bagi perbankan maupun lembaga keuangan melalui perubahan aset yang tidak likuid seperti rumah dalam bentuk pinjaman menjadi lebih likuid seperti surat berharga," jelas Suahasil.
Adapun pihak yang terlibat nantinya meliputi originator, issuer, arranger, credit enhancer, maupun para investor, dan di Indonesia, kehadiran negara cukup intens di dalam sektor perumahan Indonesia. Untuk mendukung pengembangan pasar sekuritisasi yang lebih baik, tentu para pelaku pasar harus berkolaborasi dan memberikan masukan kepada regulator. Peran investor juga menjadi penting dalam membangun pemahaman yang sama tentang sekuritisasi aset dan instrumennya.
"Saya berharap dalam forum sekuritisasi ini akan dibicarakan hal-hal yang menjadi prerequisite dan prasyarat untuk terus meningkatkan pasar sekuritisasi Indonesia. Kita belum apa-apa, maka masukan dari seluruh stakeholders menjadi sangat penting, termasuk masukan bagi penajaman-penajaman kebijakan pemerintah," ungkap Suahasil.
(DES)