Sementara upah riil di sektor pertanian meningkat 3,1 persen dan Penyedia Akomodasi naik 2,1 persen. Kelima sektor ini menyerap kurang lebih 75 persen dari total tenaga kerja Indonesia pada 2025.
Merosotnya upah juga diiringi sejumlah PHK yang cukup masif di industri tekstil, garmen, dan sepatu. Sepanjang 2024 hingga Oktober 2025, terdapat 99.666 tenaga kerja di-PHK.
Indikator utama konsumsi rumah tangga mengindikasikan minimnya potensi akselerasi. Pertumbuhan kredit konsumsi terus melemah sejak Februari hingga Oktober 2025. Pada Februari, pertumbuhan kredit konsumsi masih mencapai 10,2 persen kemudian terpangkas menjadi 6,9 persen pada Oktober 2025. Pertumbuhan DPK di bawah Rp100 juta terus merosot dari 4,8 persen pada Januari 2025 menjadi hanya 2,4 persen pada Agustus 2025.
(NIA DEVIYANA)