Namun, persaingan ekspor ke Taiwan semakin sengit seiring maraknya kopi dari kawasan Amerika Selatan dan Afrika.
"Untuk itu, KDEI Taipei ingin lebih melakukan penetrasi ke pasar Taiwan. Ini menjadi salah satu alasan KDEI Taipei untuk hadir di pameran ini yaitu untuk menjaga dan meningkatkan pasar yang sudah terbangun," jelas Iqbal.
Pada keikutsertaan tahun ini, Paviliun Indonesia hadir degan dengan tema "One Step Further". Pada pameran ini Paviliun Indonesia menghadirkan berbagai produk, diantaranya biji kopi, teh, jamu, coklat, serta kopi yang dipadu dengan herbal.
"Melalui tema tersebut, KDEI Taipei ingin menyampaikan pesan, saat ini Indonesia selangkah lebih jauh. Tidak hanya sekedar pemasok biji kopi, tetapi juga telah memiliki berbagai produk olahan kopi serta produk pendukung seperti mesin yang ditampilkan pada pameran kali ini,“ terang Iqbal.
Pavilun Indonesia juga menampilkan produk bijih kopi(green beans dan roasting beans)dengan merek AWI kopi, Bencoolen, Tanamera, Aro Mas Mulia, dan EOE.Khusus, EOE, perusahaan ini merupakan eksportir Indonesia sekaligus distributor kopi di Taiwan yang digandeng KDEI.
Selama pameran, perusahaan ini memperkenalkan varian kopi premium seperti luwak dan wine coffee. Selain itu, EOE juga memperkenalkan varian kopi specialty Indonesia seperti mendailing, gayo, toraja melalui kegiatan coffee tasting.