"Saya kaget. Dikira rumah saya diseruduk mobil. Suaranya keras kaya bom. Saya panik, langsung ajak keluarga di rumah lari keluar," imbuhnya.
Ledakan dan kebakaran di PT Pertamina RU VI Balongan ini baru pertama kali terjadi. Ia mengaku khawatir bila kejadian itu terulang kembali.
Warga desa lainnya Suryana mengutarakan hal serupa. Saat lari ke luar rumah, ia melihat kobaran api dan kepulan asap membungbung ke langit. Suasana Senin dini hari itu begitu mencekam.
Suryana kini memilih pergi mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Ia berharap api agar cepat padam. Sebab, ia masih khawatir api akan kembali membesar.
"Dengar ledakan langsung lari. Takut. Untungnya sekarang sudah mengungsi," pungkasnya. (TYO)