IDXChannel - Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS, dr Lily Kresnowati mengungkap masih ada gap antara layanan kesehatan di wilayah barat dan timur. Untuk mengatasinya, maka digitalisasi menjadi opsi yang didorong untuk publik.
Namun melihat lebih jauh, akuntabilitas dimensi mutu yang diharapkan tersebut masih banyak aspek perlu diproses. Khususnya karena letak geografis Indonesia yang sangat beragam jadi antara barat dan timur ada kesenjangan atau celah (gap).
"Khususnya karena letak geografis Indonesia yang sangat beragam ini ya. Jadi di wilayah barat dan timur ini terjadi gap yang luar biasa kadang-kadang kami juga bingung," ujarnya dalam acara virtual Implementasi Mutu Pelayanan Rumah Sakit di Era JKN, Minggu (6/2/2022)
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa digitalisasi memberikan salah satu manfaat yaitu memangkas antrian di rumah sakit. Menurutnya pandemi bukan hal yang dapat menghalangi pelayanan kesehatan publik.
Dalam penjelasannya, dr. Lily mengatakan pelayanan digital tersebut berupa model telekonsultasi atau telemedicine.
"Kita seharusnya pandemi ini tidak menghalangi peserta JKN untuk mendapatkan akses terhadap layanan itu. Tadi digitalisasi, telekonsultasi atau telemedicine mungkin ini harus didorong," jelasnya
Menurutnya memang dilematis karena ingin menjamin aktivitas masyarakat dengan bayaran iuran yang juga sama. Sebab masih ada kendala yaitu ketersediaan sarana yang belum memenuhi atau merata, hal tersebut menjadi tantangannya.
"Kita ingin menjamin aktivitas tadi pengen menjamin dapat pelayanan yang sama karena bayar iuran yang sama tapi kalau ketersediaan sarana nya belum memenuhi. Lalu bagaimana kita ingin menjaminkan layanan yang sama kualitasnya ini memang merupakan satu tantangan," ucapnya. (TYO)