"Jadi urusan dua-duanya harus bagus. Ini non-APBD, Bank BJB ada permodalan dari pihak ketiga. Awalnya Rp5 juta, sekarang meningkat Rp10 juta (kreditnya)" kata Ucup.
Ucup menjelaskan, latar belakang lain hadirnya Kredit Mesra lantaran UMKM yang mengakses perbankan masih sedikit. Di samping itu lebih dari 50 persen UMKM pernah mengakses bank emok maupun pinjaman online yang bunganya cukup besar.
"Menurut data BPS, UMKM Jabar memiliki kendala permodalan. 1 juta lebih pelaku UMKM terjerat rentenir dan terancam kemiskinan," kata Ucup.
Denny berharap nantinya siapapun yang memimpin Jabar, makan BJB Kredit Mesra tetap digulirkan.
"Siapa pun nanti gubernur, BJB Mesra akan tetap bergulir," katanya.