Tak hanya dari segi kapasitas, harga jual dodol Muhaya juga telah beberapa kali mengalami penyesuaian. Sempat dijual dengan harga Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram di era Sang Ibunda, sejak 2021 para pedagang dodol Bojonggede sepakat bahwa harga jual dinaikkan menjadi RP45 ribu per kilogram.
Terbaru, pada 2024 ini, harga jual dodol Muhaya adalah sebesar Rp48 ribu per kilogram untuk reseller dan Rp50 ribu per kilogram untuk pembeli yang langsung datang ke toko (end buyer).
Dari harga jual tersebut, dengan mengasumikan semua penjualan melalui reseller saja, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang mampu diraup Nurhayati dari bisnis dodol Bojonggede ini adalah sekitar Rp4,8 juta per minggu, atau mencapai Rp19,2 juta per bulan.
"Karena (harga) bahan baku kan juga terus naik ya. Mungkin di jaman Ibu saya dulu, modal sekali produksi masih sekitar Rp500 ribuan. Sekarang sudah RP860 ribu sekali produksi, sudah termasuk pegawai, kayu bakar dan tentu bahan bakunya, yaitu tepung ketan, gula jawa dan santan," papar Nurhayati.
Ramadan
Omzet dan jumlah produksi sebanyak itu, dikatakan Nurhayati, bakal semakin melonjak ketika memasuki momen Ramadan dan Lebaran.