IDXChannel - Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Mendagri No.63/2021. Aturan tersebut DKI Jakarta mengalami kenaikan level PPKM ke level 2. Dengan adanya kenaikan ini ada sejumlah pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Terdapat dua hal yang menyebabkan PPKM DKI Jakarta naik ke level 2. Dilansir dari siaran pers Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) pada 29 November 2021 menyampaikan terdapat 8 kabupaten/kota yang masuk PPKM level 1. Hal ini didasari asesmen dilakukan pada 27 November 2021.
Selain itu, terdapat 10 kabupaten/kota di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) kembali berstatus PPKM level 2. Ada dua hal yang menyebabkan DKI Jakarta naik ke PPKM level 2.
Penyebab DKI Jakarta naik ke PPKM Level 2 meliputi 2 hal, yakni:
Tracing Turun
Berdasarkan asesmen dari World Health Organization (WHO), Kemenko Marves mengatakan bahwa tracing di Jabodetabek menurun.
“10 kabupaten/kota yang kembali ke level 2 di antaranya berada di wilayah Jabodetabek yang terjadi akibat turunnya angka tracing (penapisan) anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek," demikian keterangan Kemenko Marves.
Sementara itu, Luhut Pandjaitan mengatakan penambahan kasus positif COVID-19 baru cukup rendah. Ia mengatakan penerapan PPKM Jawa-Bali menunjukkan tren cukup stabil.
"Penerapan PPKM yang masih terus dilakukan di Jawa-Bali menunjukkan tren yang cukup stabil," kata Luhut.
Kenaikan Kasus
Salah satu penyebab kenaikan level adalah mulai terjadi kenaikkan kasus, sementara jumlah orang yang dites PCR dalam sehari menurun. Merujuk pada data BNPB dan Pemprov DKI, kasus Corona harian di Ibu Kota sempat naik lagi pada 24 November lalu.
Laporan harian positif harian dalam sepekan tertinggi pada 24 November dengan angka 82 kasus. Terendah dalam satu minggu 26 kasus pada 22 November. Berikut ini rincian datanya:
Berikut data positif harian:
22 November: 26
23 November: 69
24 November: 82
25 November: 54
26 November: 70
27 November: 54
28 November: 51
29 November: 41
Sementara itu, untuk jumlah orang yang dites PCR setiap harinya cenderung menunjukkan penurunan. Per 22 November ada 10 ribuan orang yang dites PCR. Sehari setelahnya meningkat ke angka 14 ribu orang yang dites PCR.
Perolehan tertinggi warga yang dites PCR di Jakarta yakni pada 24 November di angka 16 ribuan orang. Setelah itu, tes PCR terhadap warga cenderung menurun hingga data per Senin (29/11) kemarin sebanyak 12.196 orang. Ini datanya.
Data tes PCR harian:
22 November: 10.428
23 November: 14.261
24 November: 16.878
25 November: 15.369
26 November: 15.137
27 November: 15.116
28 November: 12.527
29 November: 12.196
(IND)