“Jadi jika ada gonjang ganjing di pasar dunia yield government Jepang tetap stabil, dan stabilitas sistem finansial mereka tetap terjaga,” ucapnya.
Kemudian terkait risikonya jika kepemilikan asing yang semakin kecil. Ia menjelaskan jika modal asing banyak yang keluar, tentunya hal tersebut juga akan membuat stabilitas rupiah menjadi terganggu, dan rupiah akan terkoreksi.
“Namun mereka juga investor yang mencari return. Kalau pertumbuhan ekonomi suatu negara itu kuat, hal itu juga akan menarik investasi di pasar surat utang negara juga. Pertumbuhan ekonomi yang kuat akan mengundang investasi di sektor riil maupun di sektor finansial, sehingga nilai tukar menguat dan yield surat utang negara pun cenderung turun. Hal tersebut akan menguntungkan investor di pasar surat utang negara. Jadi, kuncinya adalah kita harus terus menjaga pertumbuhan dan sustainability dari pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
(SAN)