IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan berjalan cepat.
Hal tersebut didukung kerja sama Kemitraan Transisi Energi atau Just Energy Transition Partnership (JETP) yang telah disepakati pasca pertemuan G20 lalu antara Indonesia, Amerika, dan Jepang.
Luhut mengatakan, JETP atau yang mudah dikenal sebagai Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan adalah upaya bersama-sama lintas negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjalankan transisi ke sistem energi yang berkelanjutan.
Dia mengatakan hal itu juga sejalan dengan tujuan dari paris agreement untuk mendorong penggunaan EBT dan melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil.
"Gerak cepat. Barangkali itu gambaran yang tepat untuk progres kerjasama JETP. Saking cepatnya tak terasa hari ini saya menyambut perwakilan International Partner Group dari Amerika Serikat dan Jepang yang hadir dengan rasa hormat," kata Luhut melalui akun instagram @luhut.pandjaitan, Jumat (17/2/2023).
Luhut mengatakan sebagai negara berkembang yang kaya akan sumber energi baru dan terbarukan, Indonesia sudah pasti membutuhkan dukungan dalam melakukan perubahan sistem energi yang berkelanjutan.
"Kemitraan ini nantinya bertujuan untuk mempercepat transisi menuju sistem energi yang rendah karbon di Indonesia, sembari mendorong perkembangan ekonomi dan inklusi sosial," katanya.
ETP menjadi skema pembiayaan transisi energi yang berkeadilan kepada masyarakat dan kelompok rentan yang terdampak langsung oleh proses transisi energi di sebuah negara. Dukungan teknis, keuangan, dan kapasitas untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi membuat JETP menjadi satu-satunya kemitraan pendanaan iklim multilateral terbesar.