IDXChannel - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan selama 2021 dua jenis phising atau pencurian data terjadi di Indonesia. Phising merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan dengan target data pribadi, akun, dan finansial.
Sandiman Muda Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN, Agung Setiaji mengungkapkan, phising yang terjadi adalah phising web dan phising email. Dari keduanya, BSSN menerima lebih dari dua ribu aduan.
"Web phising 264 laporan, (bentuknya) halaman iklan yang menarik, sehingga user tertarik dan klik atau yang login kemudian memasukkan username dan password, ini sangat berbahaya," kata Agung saat ditemui seusai Laporan Tahunan Hasil Monitoring Keamanan Tahun 2021, Rabu (30/3/2022).
Agung merincikan, web phising menyerang dunia pendidikan 63 kali, perdagangan 31 kali, teknologi informasi dan komunikasi 20 kali, Pemerintah 20 kali, dan lain lainnya sebanyak 76 kali.
"Untuk email phising terdeteksi 3.816 report. Biasanya metodenya lewat attachment, beberapa format file yg digunakan, xlxs (1.383), doc (306), rar (298), docx (268)," ucap Agung.