sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mekanisme Cadangan Beras Pemerintah Diklaim Berhasil Tekan Angka Inflasi

Economics editor Ikhsan PSP
30/08/2022 21:00 WIB
Dengan keberhasilan tersebut, pemerintah akan membentuk cadangan jagung dan kedelai maupun komoditas lainnya.
Mekanisme Cadangan Beras Pemerintah Diklaim Berhasil Tekan Angka Inflasi (Foto: MNC Media)
Mekanisme Cadangan Beras Pemerintah Diklaim Berhasil Tekan Angka Inflasi (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Asisten Deputi Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Muhammad Saifulloh mengatakan, mekanisme Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah berhasil mengelola ketersediaan, harga dan distribusi karena dapat menekan angka inflasi

Dengan keberhasilan tersebut, pemerintah akan membentuk cadangan jagung dan kedelai maupun komoditas lainnya. "Semakin banyak regulasi membuat pemerintah tidak cepat dalam mengambil keputusan 'seakan-akan saling menyandera," kata Saifulloh dalam keterangan pers, Selasa (30/8/2022). 

Dia mengungkapkan, dengan adanya draf Peraturan Presiden (Perpres) tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) diharapkan bisa melakukan berbagai terobosan. 

“Kemarin Bulog sebagai satu-satunya operator, kedepan dibuka kerjasama Bulog dengan BUMN klaster pangan konteksnya adalah bisnis. Tapi kalau penugasan pemerintah tetap prioritaskan kepada Bulog,” terangnya.

Selama ini, kata Saifulloh, Bulog dikonstruksikan hanya mendapatkan penugasan dari pemerintah. Kedepan diharapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) memiliki ide atau inovasi tidak hanya mendapatkan penugasan dari pemerintah, sebab beras Bulog paling banyak keluar hanya bantuan sosial (Bansos). 

"Bulog hanya menyerap tetapi tidak diberikan penyaluran. Maka NFA harus membaca angka prognosa, proaktif dan mendesain sendiri apa yang harus dikerjakan selama setahun," pungkasnya.

Memperluas Pasar 

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani memberikan jawaban dengan konsep pengadaan close loop system dalam penyediaan komoditas padi jagung kedelai (Rajale). Jaminan pengadaan terletak pada harga dan kualitas karena bagian penting upaya memperluas pasar dalam mempermudah penyaluran CPP tersebut. 

Rachmi menuturkan, NFA sebagai KPA Bulog dapat mengusulkan ke Kementerian Keuangan untuk menyediakan anggaran diawal untuk pengadaan komoditas pada saat musim panen. Sebab pengelolaan lebih mudah dan menjaga harga gabah petani supaya tidak jatuh. 

Menurutnya model pengelolaan CBP lebih simple serta moving out-nya lebih mudah. Selama tidak menimbulkan biaya yang berlebih. Secara revolving operator Bulog lebih terjadwal dan pasar lebih mudah menerima barang ketika kualitas lebih terjamin. 

“Kami mencoba memasukkan dalam perbedaan batas waktu simpan CBP maksimal 4 bulan. Warning sudah sejak awal sudah tahu. Maka ditetapkan beras sebanyak 1-1,5 juta ton harus dikeluarkan oleh Bulog selama setahun. Jadi stok beras tidak diam di gudang. Jika dibiarkan, maka menimbulkan permasalahan, kendala dan kerugian,” ujar Rachmi. 

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement