sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mendag di Depan Menteri se-ASEAN: RI Tempuh Jalur Diplomasi Hadapi Tarif Trump

Economics editor Suparjo Ramalan
11/04/2025 11:14 WIB
Mendag, Budi Santoso mengatakan, Indonesia menempuh jalur diplomasi dan negosiasi dalam menghadapi tarif Trump.
Mendag di Depan Menteri se-ASEAN: RI Tempuh Jalur Diplomasi Hadapi Tarif Trump (foto ist)
Mendag di Depan Menteri se-ASEAN: RI Tempuh Jalur Diplomasi Hadapi Tarif Trump (foto ist)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso mengatakan, Indonesia menempuh jalur diplomasi dan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) usai Presiden AS Donald Trump menerapkan kebijakan tarif resiprokal bagi negara mitra dagang.

Indonesia memilih pendekatan ini untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Menurut Budi, pemberian tarif balasan akan mengeskalasi situasi hanya akan merugikan masyarakat serta negara-negara yang terlibat.

Pernyataan Mendag disampaikan dalam forum Special ASEAN Economic Minister Meeting atau pertemuan khusus para menteri ekonomi ASEAN yang membahas kebijakan tarif baru AS, Kamis (10/4/2025).

“Indonesia tetap berkomitmen penuh untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi demi mencari solusi saling menguntungkan,” ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (11/4/2025). 

Indonesia juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk industri dalam negeri, asosiasi perdagangan, pakar ekonomi, dan organisasi perdagangan internasional untuk membangun posisi negosiasi yang komprehensif dan terpadu.

Mendag memberikan masukan terkait sikap yang dapat diambil ASEAN sebagai satu kawasan yang solid. Menurutnya, ASEAN harus merespons ancaman dari berbagai hambatan perdagangan dengan tepat.

Untuk itu, dia menyarankan agar respons ASEAN berfokus pada upaya membangun kepercayaan diri tiap negara anggota, baik dari sudut pandang domestik maupun sebagai kawasan.

Beberapa upaya yang disampaikan Budi terkait tarif unilateral AS, pertama, menghindari tindakan retaliasi atau proteksionis. Kedua, memperkuat komitmen ASEAN terhadap keterbukaan melalui reformasi nasional dan koordinasi regional.

Ketiga, memastikan ASEAN menolak kesepakatan bilateral yang berpotensi mengikis persatuan antarnegara anggota. Lalu, mengupayakan kerja sama dengan semua mitra dagang ASEAN, termasuk memaksimalkan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“Indonesia mendukung hubungan ekonomi ASEAN-AS yang lebih kuat. Hal ini harus dapat kita lakukan dari posisi yang koheren secara regional dan secara strategis otonom,” tuturnya.

“Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang baik di antara negara ASEAN, suara ASEAN akan didengar dan dipertimbangkan, sebagaimana pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Malaysia beberapa waktu yang lalu untuk mendukung ASEAN 2025 yang diketuai Malaysia,” kata Mendag.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement