IDXChannel - Publik Amerika Serikat (AS) saat ini tengah menanti rilis data ekonomi terbaru, yang rencananya akan diumumkan pada Rabu (13/7/2022) besok. Salah satu poin penting dalam data tersebut adalah mengenai tingkat inflasi di negeri Paman Sam.
Dalam beberapa bulan terakhir, indeks harga konsumen (IHK) atau lebih dikenal sebagai inflasi, melonjak lebih tinggi. Puncaknya terjadi pada Mei 2022 lalu, di mana IHK tercatat mencapai 8,6 persen, mendekati data inflasi yang sama pada 1972 lalu.
Meski demikian, sejumlah ekonom yang telah disurvei oleh Reuters, justru memperkirakan inflasi di negara adidaya itu bakal kembali meningkat dari Mei 2022. Di mana pada Juni 2022 diproyeksi bakal menyentuh angka 8,7 persen.
Artinya, jika itu terjadi maka ekonomi AS bakal menyamai tingkat inflasi pada 1972 lalu, di mana angkanya mencapai 8,7 persen. Kondisi itu juga telah memaksa bank sentral AS melalui the Federal Reserve alias the Fed menaikkan suku bunga hingga 75 basis poin menjadi 1,75 persen.
Tingginya angka inflasi memang bukan yang pertama terjadi di AS. Perang 1812 dan Perang Saudara yang terjadi di tanah AS pernah membuat inflasi menyentuh 4 persen, dan naik menjadi 6 persen pada 1920 akibat Perang Dunia I.