Pada 1979, saat Paul Volcker menjadi Ketua The Fed, tepatnya pada bulan Agustus, inflasi tahun ke tahun justru beranjak lebih dari 11 persen. Pada Oktober 1979, FOMC (Komite Pasar Terbuka) mengumumkan niatnya untuk menargetkan pertumbuhan cadangan dari suku bunga sebagai instrumen kebijakannya.
Selama 1980, suku bunga melonjak, turun, dan kembali melonjak. Kegiatan pinjaman turun, pengangguran meningkat, ekonomi memasuki resesi singkat antara Januari dan Juli.
Inflasi turun namun masih tinggi bahkan ketika ekonomi pulih pada paruh kedua 1980. Puncaknya, inflasi mencapai 14,8 persen pada Maret 1980.
Ekonomi kembali memasuki masa resesi pada Juli 1981, yang terbukti lebih parah dan berlarut-larut hingga November 1982. Pengangguran hampir 11 persen. Namun inflasi terus bergerak lebih rendah dan mengakhiri resesi.
Setelah krisis keuangan 2008, The Fed berusaha mempertahankan suku bunga pada tingkat yang rendah secara historis dengan memulai program pembelian obligasi yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif untuk membantu merangsang ekonomi.