sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menperin Optimis Insentif Kendaraan Listrik Bisa Dongkrak Ekonomi RI

Economics editor M Fadli Ramadan
22/12/2022 02:00 WIB
Pemberian insentif pada kendaraan listrik bisa mendorong hilirisasi dan pertumbuhan manufaktur yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.
Menperin Optimis Insentif Kendaraan Listrik Bisa Dongkrak Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)
Menperin Optimis Insentif Kendaraan Listrik Bisa Dongkrak Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pemberian insentif pada kendaraan listrik bisa mendorong hilirisasi dan pertumbuhan manufaktur yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Memberikan insentif diyakini pemerintah dapat menjadi sebuah rangsangan pada industri tersebut. Hal ini juga memberikan dampak yang sangat positif pada negara-negara yang lebih dulu menerapkannya.

“Seperti diketahui, pemerintah sedang melakukan finalisasi terhadap pemberian insentif bagi pembelian motor atau mobil listrik. Ini juga dalam rangka mendorong hilirisasi, dan insentif ini juga kita pelajari dari negara-negara lain yang penggunaan motor dan mobil listriknya jauh lebih tinggi dari Indonesia,” kata Agus dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022).

Agus menjelaskan, insentif merupakan salah satu dari empat tantangan hilirisasi, selain Sumber Daya Manusia (SDM), kerja sama internasional, dan tekanan internasional.

Demi mewujudkan transformasi struktural dalam industri manufaktur, Agus mengatakan bahwa insentif yang diberikan harus ramah terhadap pasar dan investor. Kebijakan tersebut harus bisa meningkatkan daya beli dan tak sebelah tangan pada pelaku bisnis.

“Jadi, insentif ini juga diperlukan dan kita harus melakukan benchmarking terhadap insentif apa yang dilakukan oleh negara-negara lain, khususnya negara-negara kompetitor,” ujar Agus Gumiwang.

Selain itu, Agus juga menegaskan bahwa Indonesia akan menerapkan pelarangan ekspor bauksit. Ini merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan baterai yang menjadi komponen utama dari kendaraan listrik.

Nantinya, industri yang ingin membuat baterai dan memerlukan bauksit harus membangun pabrik di Indonesia. Hal tersebut akan membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia lebih terjamin.

“Hilirisasi juga menjadi poin penting, selain menciptakan nilai tambah di dalam negeri dan juga menarik investasi, paling penting adalah bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” ucap Agus.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement