Menurut dia, hal ini sejalan dengan fokus Indonesia dalam mendorong transisi energi pada forum KTT G20 Presidensi Indonesia, terutama untuk membangun emisi karbon dan energi baru dan terbarukan.
Bahlil juga menjelaskan, Hidrogen merupakan salah satu potensi yang cukup besar di miliki di Indonesia. Namun saat ini negara belum mampu untuk mengelolanya sendiri.
Sehingga diharapkan dengan investasi yang masuk dari Air Products ini bisa lebih mengoptimalkan dan menggali potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia. (RAMA)