IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui ada dua faktor penghambat Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, yakni rendahnya produktivitas dan daya saing UMKM
Dua faktor tersebut yang membuat UMKM tidak mampu bersaing di pasar. Pasalnya, para pelaku UMKM yang didominasi usaha mikro, masih melakukan kegiatan usahanya secara perorangan. Bahkan, dengan jumlah UMKM sebesar 99,9%, kontribusi terhadap PDB nasional hanya 60%.
"Untuk itu, koperasi bisa menjadi model bisnis di Indonesia dengan berbasis UMKM," tandas Teten, pada sacara sarasehan Membangun Ekosistem Perkoperasian Nasional Dalam upaya Pemulihan Ekonomi, di Kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin), Jatinangor, Bandung, Jumat (2/4/2021).
Dalam rangkaian acara Dies Natalis Ikopin ke-39 tersebut, dia mencontohkan sektor pangan (kedelai, beras, jagung, dan sebagainya) yang masih impor. "Produktivitas petani kita rendah karena usaha perorangan tidak bisa masuk skala ekonomi," jelas Teten.
Menurut Teten, mayoritas petani kita memiliki lahan yang sempit, sehingga tercipta keterbatasan dalam hal kualitas dan suplai produk. "Lagi-lagi, dalam kondisi seperti itu, koperasi bisa mengkonsolidasi petani-petani berlahan sempit tersebut," kata dia.