sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Moeldoko Minta Penggunaan Istilah Nuklir di Masyarakat Lebih Hati-Hati

Economics editor Raka Dwi Novianto
13/04/2022 17:15 WIB
Terlebih, sampai saat ini kekhawatiran masyarakat soal reaksi pemanfaatan nuklir masih sangat besar. 
Moeldoko Minta Penggunaan Istilah Nuklir di Masyarakat Lebih Hati-Hati (foto: MNC Media)
Moeldoko Minta Penggunaan Istilah Nuklir di Masyarakat Lebih Hati-Hati (foto: MNC Media)

“Dengan menggunakan desain modular yang terstandarisasi, kami (Last Energy) memberikan listrik yang nol emisi dan bisa mendekarbonisasi industri dengan cepat. Kami menggunakan teknologi reaktor air tekan atau Pressurized Water Reactor (PWR),” ujar Adam.

Adam mengklaim, dengan menggunakan teknologi modular, pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir tidak membutuhkan lahan besar, tapi tetap menghasilkan daya yang sama. Selain itu, lanjut dia, teknologi modular juga bisa dengan mudah dikembangkan ke skala yang lebih besar. 

Masih dalam audensi, mantan Menristek RI Bambang Brodjonegoro berharap, pemerintah Indonesia mulai memikirkan nuklir sebagai alternatif sumber energi ke depan, dan tidak lagi menempatkannya sebagai opsi terakhir. Mengutip data world-nuclear.org, Ia menyebut, setidaknya sebanyak 50 negara di dunia telah mengoperasikan PLTN untuk memasok kebutuhan listriknya.

"Energi nuklir memiliki porsi sebesar 10 persen terhadap elektrifikasi di dunia, dengan sebanyak 440 reaktor nuklir yang beroperasi," ujar Bambang. (TSA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement