“Dengan menggunakan desain modular yang terstandarisasi, kami (Last Energy) memberikan listrik yang nol emisi dan bisa mendekarbonisasi industri dengan cepat. Kami menggunakan teknologi reaktor air tekan atau Pressurized Water Reactor (PWR),” ujar Adam.
Adam mengklaim, dengan menggunakan teknologi modular, pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir tidak membutuhkan lahan besar, tapi tetap menghasilkan daya yang sama. Selain itu, lanjut dia, teknologi modular juga bisa dengan mudah dikembangkan ke skala yang lebih besar.
Masih dalam audensi, mantan Menristek RI Bambang Brodjonegoro berharap, pemerintah Indonesia mulai memikirkan nuklir sebagai alternatif sumber energi ke depan, dan tidak lagi menempatkannya sebagai opsi terakhir. Mengutip data world-nuclear.org, Ia menyebut, setidaknya sebanyak 50 negara di dunia telah mengoperasikan PLTN untuk memasok kebutuhan listriknya.
"Energi nuklir memiliki porsi sebesar 10 persen terhadap elektrifikasi di dunia, dengan sebanyak 440 reaktor nuklir yang beroperasi," ujar Bambang. (TSA)