Namun demikian, Pemerintahan Pusat terus berkolaborasi dengan Pemerintahan Daerah untuk mengkaji agar persiapan vaksinasi terhadap Ibu hamil bisa diterapkan.
"Situasi yang sangat rumit dihadapi oleh Ibu hamil. Dalam situasi saat ini harus berbarengan dengan perilaku menaati protokol kesehatan. Hal ini adalah kunci mereka, tapi risiko dihadapinya cukup besar, karena itu ketika ada jawaban bahwa mereka bisa melakukan vaksinasi dengan ada SOP-nya. Kemudian, hari ini juga luncurkan program yang Insya Allah menjawab dan sekaligus hadiah kemerdekaan untuk para Ibu hamil di seluruh Indonesia," jelas Anies.
Ia juga menilai tantangan yang dihadapi di Jakarta tidaklah sederhana, bahkan saat ini sudah tercatat 1.754 Ibu hamil yang telah mendapatkan vaksinasi pertama. Semua ikhtiar tersebut dikatakan Anies adalah kerja bersama untuk terus menjaga semangat kolaborasi agar vaksinasi dari berbagai kalangan bisa dijalankan secepatnya.
"Ini menggambarkan antusiasme, dan kami di Jakarta ketika mengalami pandemi ini, salah satu hal yang sering kita lakukan adalah berkeliling ke berbagai Puskesmas, RSUD, dan rumah sakit-rumah sakit lainnya. Salah satu tempat yang selalu dicek adalah fasilitas persalinan. Kami di Jakarta saat ini siap untuk menangani kasus Ibu hamil untuk persalinan. Hal yang paling penting bahwa kita harus amat serius membicarakan menangani Ibu-ibu hamil, karena merekalah yang nanti akan melahirkan generasi baru. Perlindungannya bukan saat lahir saja, tapi perlindungannya justru pada saat proses kehamilan itu berjalan," ungkap Anies.
Mantan Mendikbud itu juga berharap, proses vaksinasi ini bisa diperkuat kajiannya dengan studi dari berbagai kampus untuk melakukan penelitian dan monitoring atas setiap Ibu hamil yang sudah mendapatkan vaksinasi.