Sayangnya, informasi tersebut tidak menghentikan banyak orang untuk mencoba mengobati diri mereka sendiri dengan obat itu. Sebab, rumornya sudah menyeruak ke seluruh dunia.
Bahkan, mereka yang tidak kebagian Ivermectin resep dokter, mengambil jalan pintas ekstrem dengan menggunakan Ivermectin untuk hewan. Ini yang kemudian membuat beberapa negara mendesak agar penggunaan obat Ivermectin dihentikan sementara.
Lebih lanjut, The Kenilworth, perusahaan berbasis di New Jersey, yang mengembangkan obat anti-parasit telah memperingatkan agar tidak menggunakan Ivermectin untuk memerangi Covid-19.
"Tidak ada dasar ilmiah yang kuat bahwa Ivermectin memiliki efek terapeutik potensial terhadap Covid-19 dari studi pra-klinis; Tidak ada bukti bermakna untuk aktivitas klinis atau kemanjuran klinis pada pasien dengan penyakit Covid-19, dan kurangnya data keamanan yang memprihatinkan di sebagian besar penelitian terhadap Ivermectin untuk Covid-19," terang laporan The Kenilworth.
Ivermectin sendiri disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk mengobati penyakit jenis parasit seperti onchocerciasis dan filariasis limfatik. Nah, Molnupiravir diklaim dapat mengisi peran yang saat ini banyak salah digunakan dalam penggunaan Ivermectin.