Dia mengatakan, SPBU tersebut telah melakukan PHK terhadap sebagian besar pegawainya akibat penurunan aktivitas operasional. Kini, hanya beberapa pegawai yang masih bekerja untuk menjaga operasional terbatas.
"Banyak karyawan di Shell Lenteng Agung yang kena lay-off (PHK). Ada 20 orang yang kena lay-off dari tanggal 1 September. Sekarang sisa kasir satu orang untuk operator," ucapnya.
Dia pun berharap agar persoalan distribusi dan pasokan BBM swasta segera bisa diselesaikan agar operasional SPBU kembali normal. “Harapannya sih semoga Shell cepat membaik, stok ada lagi semua,” katanya.
Sebelumnya, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian mengatakan, sebagian pegawai SPBU Shell dirumahkan karena kekosongan produk BBM jenis bensin di jaringan SPBU Shell.
Sejumlah produk seperti Shell Super, V-Power, hingga V-Power Nitro+ hingga saat ini belum tersedia. Shell Indonesia juga terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menyelesaikan persoalan ini.
(Rahmat Fiansyah)