Bukan hanya itu, kontribusi Pelindo pada negara juga naik menjadi Rp7,2 triliun. Jumlah ini 54 persen lebih tinggi dibanding pada 2021, yakni nilai Rp4,7 triliun. Kontribusi tersebut diberikan melalui setoran dividen, PNBP, Konsesi, PPH, PPN dan PBB.
Arif mencatat, capaian positif Pelindo pada 2022 juga didukung dengan adanya program-program transformasi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak merger pada Oktober 2021.
Pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan, lanjut dia, juga didukung oleh kinerja operasional, di mana Pelindo membukukan tren positif pada kinerja operasional. Arus peti kemas, misalnya, mencapai 17,2 juta TEUS atau meningkat sebesar 1 persen dibandingkan periode yang sama 2021.
Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 160 juta ton, tumbuh 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,2 miliar GT atau tumbuh 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, arus penumpang mencapai 15 juta orang atau meningkat 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Arif menjelaskan, atas pengelolaan bisnis perusahaan yang yang integrasi membuat Pelindo memiliki kendali strategis yang lebih baik, sehingga memudahkan melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.