Dalam mengembangkan budidaya, Azim mengaku kini 100 persen berfokus pada jenis ikan Nila, karena harga jualnya yang relatif baik, dan banyak diminati, baik oleh para pemancing, maupun pembeli langsung untuk keperluan dimasak.
"Dulu sempat budidaya banyak (jenis ikan). Ada nila, bawal, ikan mas, patin, lele dan sebagainya. Tapi sekarang yang trending lebih ke nila, karena harganya lebih mahal dan dagingnya memang enak. Kalau jual langsung, saya kasih (harga) Rp30 ribu per kilogram. Kalau untuk pancing, malah bisa Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram," kata Azim.
Dari 17 kolam budidaya yang dimiliki, Azim biasanya 'menanam' satu hingga dua kuintal bibit nila per kolam, dengan kisaran jumlah sekitar 5.000 ekor bibit per kuintal.
Dari setiap kuintal bibit yang ditanam tersebut, dalam tiga sampai empat bulan proses budidaya, Azim bakal mampu menghasilkan hingga sembilan kuintal ikan nila siap panen.
"Kalau mau hasilnya maksimal, ikannya gemuk-gemuk gitu, biasanya butuh waktu 3-4 bulan sampai panen. Dari 17 kolam, tiap satu sampai dua minggu, pasti ada (kolam) yang panen. Memang saya atur ganti-gantian gitu biar pasokan ke kolam pancing ada terus," papar Azim.