Total APBN yang digelontorkan untuk mengontrak 82 paket tersebut sebesar Rp60,37 triliun. Adapun rincian paketnya terdiri dari 15 paket proyek sumber daya air, 27 paket pekerjaan bina marga, 32 paket di sektor cipta karya, dan delapan proyek perumahan.
"Ada 40 paket dan 42 paket, kalau kita jumlahkan nilai uangnya hampir udah Rp60 triliun," ujar Danis saat konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, dikutip Sabtu (25/11/2023).
Hingga saat ini untuk paket pekerjaan yang masuk dalam batch 1 yang terdiri dari 40 paket dengan nilai Rp24,52 triliun progresnya sudah sebesar 52,89%. Sedangkan untuk pengerjaan batch 2, totalnya ada 42 paket dengan nilai Rp35,85 triliun. Saat ini progres fisik untuk pembangunan batch 2 sendiri baru mencapai 1,14%.
Lain hal dengan pembiayaan yang digelontorkan lewat APBN, investor dalam negeri juga sudah mulai terlihat untuk merealisasikan investsasinya dengan membangun beberapa proyek-proyek komersil di IKN. Badan Otorita IKN optimis hingga penghujung tahun 2023, sebanyak Rp45 triliun dana investor domestik masuk ke IKN.