"Sebagian masyarakat memahami seperti itu. Nah kalau ini tidak diluruskan saya kira ini berbahaya," katanya.
Fahmy mengaku khawatir jika menjelang 17 Agustus 2024 nanti masyarakat akan menyerbu SPBU dalam rangka panic buying BBM bersubsidi karena beranggapan harganya akan dinaikkan.
"Karena pemahamannya seperti itu, (maka) terjadi panic buying kemudian nanti antre dan ini akan menimbulkan keresahan sosial padahal pembatasan tadi belum terjadi kenaikan harga," kata Fahmy.
(YNA)