sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Janji Tetap Prioritaskan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS

Economics editor Anggie Ariesta
01/08/2025 07:10 WIB
Menurut Haryo, perundingan yang melibatkan berbagai elemen bangsa ini memegang teguh prinsip politik luar negeri bebas aktif.
Pemerintah Janji Tetap Prioritaskan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS. (Foto Istimewa)
Pemerintah Janji Tetap Prioritaskan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS. (Foto Istimewa)

Setelah kunjungan tersebut dan laporan komprehensif yang disampaikan Menko Airlangga kepada Presiden Prabowo, sebuah kesepakatan bersejarah (historical deal) akhirnya tercapai. Presiden Prabowo Subianto melakukan negosiasi tingkat tinggi dengan Presiden Donald Trump yang menghasilkan penurunan tarif resiprokal untuk Indonesia menjadi 19 persen (turun 13 poin) pada 16 Juli 2025.

Pada 22 Juli 2025, Pemerintah AS merilis Pernyataan Bersama Tentang Kerangka Kerja Sama Antara Amerika Serikat dan Indonesia Tentang Perdagangan Resiprokal. Dokumen ini masih akan ditindaklanjuti menjadi dokumen final yang ditandatangani secara formal.

"Kesepakatan ini merupakan bagian dari paket lengkap kerja sama komprehensif yang mencakup aspek tarif, non-tarif, dan penguatan hubungan komersial. Indonesia menjadi salah satu negara tercepat yang berhasil mencapai kesepakatan perdagangan ini, dibandingkan negara-negara mitra lainnya. Capaian ini tidak lepas dari interaksi yang aktif dan dinamis antara kedua pihak. Model yang dilakukan Indonesia kepada AS ini juga direplikasi oleh berbagai negara,” kata Haryo.

Haryo juga menyebutkan pendekatan yang berbasis human interface memiliki peranan penting. Pertemuan langsung dengan pejabat tinggi AS memungkinkan diskusi yang lebih intensif dan terbuka. Pendekatan serupa juga diimplementasikan dalam perundingan dengan Uni Eropa, di mana kesepakatan berhasil dicapai pada hari Minggu, sebuah momen bersejarah bagi kedua belah pihak.

Dengan nilai ekonomi AS sebagai mitra strategis ekspor terbesar kedua bagi Indonesia mencapai USD30 triliun, kesepakatan penurunan tarif hingga 19 persen diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Kebijakan ini diharapkan tidak hanya memperluas akses pasar, tetapi juga melindungi 5,3 juta pekerja di industri padat karya yang berkontribusi besar terhadap sektor ekspor.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement