Risal menyebut bahwa setelah dilakukan pengembangan, stasiun ini nantinya akan mampu melayani penumpang keluar-masuk sebanyak 80.000 orang per hari dan penumpang transit sebanyak 300.000 orang per hari dengan 4 peron dan 6 jalur aktif.
Lebih lanjut, Risal menjelaskan bahwa pengembangan Stasiun Tanah Abang akan dibagi ke dalam tiga tahap. Pada Tahap I, DJKA akan melakukan pekerjaan yang meliputi kegiatan pembangunan gedung stasiun baru dan emplasmen di lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang.
Tahap I ini diharapkan dapat segera selesai sehingga bangunan baru Stasiun Tanah Abang sudah dapat difungsikan pada akhir tahun 2023. Dengan begitu, stasiun tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Di sisi lain, pihaknya berupaya agar pengembangan Stasiun Tanah Abang tidak mengganggu penumpang. “Belajar dari pembangunan yang sudah-sudah, kami berupaya pembangunan Stasiun Tanah Abang tidak mengganggu penumpang yang setiap hari transit dan naik-turun kereta di stasiun ini," kata Risal.
(FRI)